LaporanTahunan Investasi 2015; Laporan Tahunan Investasi 2016; Laporan Tahunan Investasi 2017; Laporan Tahunan Investasi 2018; Edaran Pengurus Dapen Antam No.507/DPAT/XI/2019 tgl. 27 Nopember 2019 tentang Penangguhan Pembayaran Manfaat Pensiun; Laporan Tahunan Investasi 2019; Laporan Keuangan Tahunan 2018 (Audited) Laporan Keuangan Tahunan
Volumepenjualan emas perusahaan pada 2019 mencapai 1,09 juta troy oz, tumbuh 22% secara tahunan. Selain itu, Antam mencatat penjualan produk feronikel naik 3,9% menjadi Rp 4,87 triliun dari Rp 4,68 triliun pada tahun sebelumnya. Antam mencatatkan volume produksi feronikel sebesar 25.713 TNi, naik sebesar 3% secara tahunan.
KinerjaANTAM 2019 Berdasarkan Laporan Keuangan 2019 Saham ANTM, tercatat pendapatan ANTAM sebesar Rp 32,7 triliun dibanding tahun 2018 yang Rp 25,3 triliun. Perusahaan hanya mampu mencatatkan Operating Profit Margin sebesar 2,9%, semakin kecil dibanding tahun 2018 yang juga hanya 6,2%.
Fast Money. Gerai penjualan emas milik PT Aneka Tambang Antam Tbk. di Jalan Pemuda, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Senin, 9 Maret 2020. Foto Tagar/Andry Winanto Ada pepatah yang mengatakan, menunggu angin lalu yang artinya menunggu sia-sia. Itulah yang dirasakan para pemegang saham ANTAM atau PT Aneka Tambang Tbk karena ANTAM baru merilis Laporan Keuangan 2019 pada 20 Mei 2020, dan ternyata hasil kinerja 2019 mengecewakan. Walau pendapatan naik 30% tapi laba bersih justru anjlok -88% dibanding tahun ANTAM sendiri sudah turun -30,95% dari awal tahun. Saat ini saham ANTAM diperdagangkan di kisaran harga Rp 580 per lembar Harga Saham ANTAM Foto Yahoo FinanceKinerja ANTAM 2019Berdasarkan Laporan Keuangan 2019 Saham ANTM, tercatat pendapatan ANTAM sebesar Rp 32,7 triliun dibanding tahun 2018 yang Rp 25,3 triliun. Perusahaan hanya mampu mencatatkan Operating Profit Margin sebesar 2,9%, semakin kecil dibanding tahun 2018 yang juga hanya 6,2%. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen ANTAM masih belum melakukan improvement yang signifikan untuk mengurangi beban pokok penjualan, beban umum, dan administrasi serta beban penjualan dan mana pada 2019, beban pokok penjualan ANTAM naik 37,2% lebih tinggi dari kenaikan pendapatan perusahaan, yaitu dari beban sebesar Rp 20,6 triliun di 2018 naik menjadi Rp 28,3 triliun di 2019. Ada revisi dari Laporan Keuangan 2018 ANTAM dimana sebelumnya tidak ada pos keuntungan dari akusisi ketika Lapkeu dirilis pada 13 Maret 2019, dan pada Laporan Keuangan 2019 ini terdapat keuntungan dari akusisi sebesar Rp 2,2 ini berasal dari penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat CSPA untuk membeli saham Showa Denko K. K. SDK di ICA pada tanggal 29 Mei 2018. Di mana jika dilihat lebih detail, angka Rp 2,2 triliun sebenarnya berasal dari keuntungan dari pembelian dengan diskon sebesar Rp 1,3 triliun dan reklasifikasi atas selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan senilai Rp 888 miliar. Namun sayangnya menurut kami angka-angka ini hanya terlihat baik di atas kertas laporan keuangan laba rugi, tapi tidak terefleksi dari arus kas operasi perusahaan pada tahun 2018 yang tetap sama sebesar Rp 1,8 triliun sebelum dan sesudah juga PT Aneka Tambang Salah Urus, Harga Saham Turun TerusANTAM juga mengalami kerugian akibat selisih kurs pada 2019 sebesar – Rp 235 miliar, dibanding tahun 2018 yang masih untung Rp 276 miliar. Demikian juga terdapat beban lain-lain pada 2019 sebesar -Rp 268 miliar dibanding tahun 2018 yang masih memperoleh penghasilan lain-lain Rp 456 Penjualan Bersih dan Laba Bersih ANTAM Diolah oleh Yossy GirsangLaba bersih ANTAM tercatat hanya Rp 193,9 miliar, turun -88% dibanding tahun 2018 yang masih senilai Rp 1,64 triliun setelah dilakukan revisi. Dengan pencapaian laba bersih ini, maka net profit margin dari ANTAM pada 2019 adalah 0,59%. Di mana menurut kami angka ini termasuk margin yang sangat kecil untuk ukuran perusahaan sebesar Aneka Tambang yang merupakan salah satu penghasil komoditas emas dan feronikel terbesar di Operating dan Net Profit Margin ANTAM diolah oleh Yossy GirsangRating Korporasi dan Obligasi ANTAM PT Pemeringkat Efek Indonesia PEFINDO menurunkan rating korporasi dan obligasi berkelanjutan I ANTAM dari sebelumnya “idA/outlook stabil” ke rating “idA/outlook negative”.Hal ini disebabkan oleh estimasi menurunnya kinerja dari ANTAM dilihat dari beberapa parameter seperti EBITDA atau Earning Before Interest, Taxes, Depreciation dan Amortization dan porsi pendapatan perusahaan yang mayoritas adalah ekspor yang akan terganggu dampak dari pandemi Covid-19 secara global terutama yang berkaitan dengan turunnya harga komoditas emas dan dan Tantangan ANTAM Berdasarkan informasi resmi yang diberikan oleh Manajemen PT Aneka Tambang Tbk kepada Bursa Efek Indonesia BEI pada 28 Mei 2020, ANTAM mengalami gangguan pembatasan operasional akibat dari Covid-19 yang diperkirakan berlangsung selama satu hingga tiga bulan. Manajemen juga melakukan estimasi bahwa akibat dari pembatasan kegiatan operasional aka ada penurunan pendapatan dan laba bersih sekitar kurang dari 25% pada Kuartal I 2020 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Dan pada Kuartal I 2020, ANTAM justru menambah jumlah karyawan sebanyak 19 orang dari total pada Desember dari Tim Tagar melihat bahwa, manajemen ANTAM perlu melakukan terobosan baru yang dapat membawa angin segar perubahan terhadap kinerja ANTAM di tahun ini. Tanpa Pandemi Covid-19 sebenarnya kinerja ANTAM sendiri masih tergolong tidak efisien dan memerlukan perbaikan segera. Jadi untuk Anda yang saat ini sedang memonitor saham ANTAM, ada baiknya wait and see terlebih dahulu hingga adanya perbaikan dari kinerja perusahaan kami tekankan, bahwa analisa ini bertujuan untu edukasi bagaimana melakukan analisa kinerja perusahaan. Seluruh keputusan jual dan beli saham sepenuhnya berada di tangan para pembaca. []*Yossy Girsang, Pengamat Ekonomi dan Praktisi Pasar ModalTim Ekonomi Tagar
– Laporan keuangan PT Aneka Tambang Tbk Antam pada triwulan I tahun 2019 1Q19 mencatatkan kinerja positif. Hal ini terjadi setelah perusahaan plat merah ini mencatatkan kenaikan jumlah keterangan tertulis yang terima, Jumat 3/5/2019 disebutkan bahwa total penjualan Antam pada 1Q19 Rp 6,22 triliun. Capaian ini tumbuh 9 persen dibandingkan penjualan pada Triwulan I Tahun 2018 1Q18, yakni Rp 5,73 triliun.“Dari jumlah itu, perusahaan mendapatkan laba kotor sebesar Rp1,03 triliun atau tumbuh 2 persen bila dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu, yakni Rp1,02 triliun,” ujar Direktur Antam Arie untuk Earning Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization EBITDA Antam pada 1Q19, Arie Ariotedjo mengatakan, mencapai Rp701,47 miliar.“Perolehan EBITDA itu didukung dengan capaian produksi dan penjualan komoditas utama Antam yang positif serta pengelolaan biaya tunai yang baik di tengah kondisi volatilitas harga komoditas global,” ucapnyaSementara itu, untuk laba usaha, Dirut Antam tersebut menjelaskan bahwa perusahaannya mendapatkan Rp304,73 miliar dan mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp171,67 miliar. Komoditas emas dan feronikel Perlu diketahui, pada 1Q19, nilai penjualan bersih Antam tercatat sebesar Rp6,22 triliun dengan komoditas emas merupakan komponen terbesar pendapatan komoditas tersebut berkontribusi Rp3,94 triliun atau 63 persen dari total penjualan bersih Antam pada untuk volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung di 1Q19, Arie Ariotedjo menyebutkan, jumlahnya sebesar 470 kg Sementara itu, volume penjualan emas Antam tercatat sebesar kg 209,526 untuk komoditas feronikel, Arie Ariotedjo menjelaskan, Antam mencatatkan volume produksi feronikel ton nikel dalam feronikel TNi. Angka ini naik 7 persen dibandingkan capaian produksi pada 1Q18 sebesar TNi.
You're Reading a Free Preview Pages 11 to 13 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 17 to 23 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 40 to 51 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 61 to 71 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 81 to 91 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 101 to 118 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 128 to 160 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 174 to 183 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 192 to 207 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 214 to 237 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 244 to 250 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 261 to 286 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 290 to 291 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 298 to 305 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 317 to 322 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 327 to 332 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 337 to 341 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 346 to 358 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 363 to 384 are not shown in this preview.
laporan keuangan antam 2019